'kesempatan'

juni 2011 nyaris antara hidup dan mati cuma gara-gara nyamuk, tapi nyamuknya bukan sembarang nyamuk tapi nyamuk dbd alias nyamuk demam berdarah(aedes aegypti).3 hari setelah pengajian rutin SMP Al-Hasra, sepintas aja kalo SMP Al-Hasra Bojongsari-Depok mempunyai kegiatan rutin yaitu pengajian yang di selenggarakan di rumah para siswanya dengan tujuan agar terjalin komunikasi yang intensif sekaligus silaturahmi antara orang tua, murid-murid dan para guru. Intinya baik dan mendidik. Pengajian di rumah kami lancar dan sukses namun 3 hari setelah itu badan ini meriang dan panas tinggi. Semalaman tidur terganggu, sempat suamiku mengajak ke dokter tapi kutolak......ntar juga hilang panasnya kan udah minum panadol, lagian kepikiran juga kalo bener-bener sakit gawat... tim rebana besoknya mo pentas nih, sayangkan dah hampir sebulan latihan.
Besok paginya masih panas juga tapi keukeuh maksa harus berangkat mo pentas (hehehehe...namanya juga artis amatiran), acara belum selesai akhirnya mengundurkan diri nggak tahan juga pusing banget sama panas sangat. Pergilah kami ke dokter, stelah minum obat lumayan dikit tp setelah itu panas dan pusing lagi di tambah mual. Besoknya kami ke dokter lg (ganti dokter) dokter langsung memberi pengantar untuk tes lab. Betul aja setelah hasil lab keluar positif typhus dan demam berdarah...........disinilah penderitaan itu bermula. Akhirnya tanpa mau ribet masuklah rawat inap di RS kecil dekat rumah kami, saat itu pertimbangannya cuma dekat, ga repot dan demam berdarah kalo cepat ditolong juga paling-paling di RS cuma 5 hari lah.
Selama di rawat rasanya tidak ada perubahan yang berarti, trombosit naik turun, nyaris badan nih lemas ga bertenaga, kadang-kadang tanpa disadari mungkin aku pingsan kali, yang lebih aneh lagi perut ini semakin lama semakin membesar (waktu sehat browsing di internet kalo itu namanya ascites, yaitu akumulasi dari cairan biasanya cairan serous yang adalah cairan kuning pucat dan bening dalam rongga perut (peritoneal). Rongga perut berlokasi dibawah rongga dada, dipisahkan darinya oleh diaphragm. Melihat kondisi yang demikian, terutama pelayanan RS yang ala kadarnya keluarga sedikit marah terutama adikku yang dokter. Setelah berargumen cukup lama dengan pihak RS, keluarga sepakat memindahkan aku ke RS yang lebih besar dan lengkap.
Dengan mobil ambulans aku diantar langsung masuk ke ruang gawat darurat di cek semua (sssttt SGOT ku sampai 2500 padahal batas normal SGOT <35). Setelah beberapa jam di ruang gawat darurat langsung di pindah ke ruang ICU. Diagnosa penyakit awal penyakitku adalah demam berdarah, entah gimana virus itu bisa meng-infeksi hati,limpa, lambung, paru-paru ada cairan, infeksi kandung kemih, ginjal sedikit bengkak dan ada dugaan osteoporosis. Keluarga sudah pasrah melihat kondisiku. Orang tuaku, kakak adikku, suami dan anak-anak tidak berhenti berdoa agar aku diberikan yang terbaik.
4 hari di ICU ada kejadian aneh saat aku sudah lelah sekali dan rasanya ingin tidur yang enak, capek rasanya dengan rasa sakit, seolah-olah papah memeluk dan bilang jangan tidur ya de... sabar ya..baru aku sadari kalo saat itu sebenarnya papah sama mamah dah balik ke Cimahi setelah aku tanya pada suamiku...hihihihihi jadi td siapa yang meluk dan ngomong????
Keluar dari ICU masuk ke ruang inap, sepertinya badanku ini masih saja lemas alias nggak bertenaga walaupun secara medis aku sudah berangsur-angsur baik namun perutku masih saja buncit dan keras, rasanya frustasi sangat sulitnya bergerak kesamping kiri dan kanan untuk merubah posisi berbaring. Ya Allah... kenapa sih perutku ini, mulai jam 11 malam sampai jam 3-4 pagi perut nih seperti diobrak-abrik nggak karuan. Akhirnya setelah 5 hari rawat inap .......dengan kesepakatan dan mengambil segala resikonya aku dan keluarga memutuskan untuk keluar dari RS, dengan mempertimbangkan aku akan dirawat di cimahi agar dekat dengan orang tua.Adikku yang dokter pun sudah menghubungi temannya untuk terus memantau dan memeriksa kesehatanku selama di rawat di rumah, termasuk cek darah dsbnya.
2 hari di Cimahi tidak ada perubahan yang berarti namun terasa lebih tenang dan nyaman selama bersama orang tua, perut masih bengkak, sakit dan panas masih tinggi, sejujurnya saat di bawa pulang ke Cimahi aku sih sudah pasrah sepasrah-pasrahnya. Menjelang magrib di hari ke 2 di Cimahi my bro yang terkecil datang untuk membawaku akupunktur.
Proses pengobatan akupunktur berjalan kurang lebih 45 menit. Selama 45 menit jarum itu di perutku seperti ada hawa panas yang terus menerus mengalir sampai jarum itu selesai dicabut. Alhamdulillah ya Allah sampai di rumah aku bisa pup (sorry!!) dengan lancar. Lebih lagi mulai ada kaitannya antara lidah sama perut, lidah mulai terasa normal lagi merasa makanan dan perut mau menerima makanan tanpa sakit. Setiap hari pengobatan akupunktur aku jalani, perut semakin hari semakin mengecil dan mengempis, tidur mulai enak dan nyenyak, nafsu makan mulai ada, kekuatan badan ini mulai ada.
14 Kali pengobatan akupunktur sudah aku jalani terasa badan semakin kuat dan mesti balik lagi ke Depok untuk memeriksakan diri secara medis ke RS di mana sebelumnya aku dirawat. Saat kontrol di RS, dokter yang merawat cukup kaget melihat kondisi kesehatannku yang cepat pulih dan hampir normal kembali, apalagi setelah melihat hasil darah. Dokter sempat ngomong kalo dia sempat deg-deg an waktu merawat aku di ICU....katanya lagi aku galak banget waktu jadi pasien. Lebih takjub lagi waktu dokter bilang tidak perlu kontrol lagi kecuali ada keluhan.Terima kasih Ya Allah.........masih di beri kesempatan......

reshufflle (bener ga sih nulisnya)

setiap ada isu reshuffle kabinet (ini istilah keyen) republik rakyat jelata pasti heboh duluan dengan mengeluarkan prediksi-prediksi yang sepertinya meyakinkan dilengkapi dengan bumbu-bumbu analisa yang ilmiah dan teoritis karena nara sumbernya terpercaya dan terpelajar.Lebih kocaknya lagi semua yang di analisa bakalan meleset jauh (emangnya bisa saingan sama yang punya republik).
Namanya juga rakyat jelata mo ganti menteri ato nggak ganti rasanya ga terlalu pengaruh ke kehidupan sehari-hari. Dari dulu juga gitu-gitu aja kok rasanya masih susah percaya ama yang mengelola republik. Apa lagi nalarnya beda jauh kadang ada menteri yang heboh departemennya korupsi, tiap hari tuh beritanya rame banget eh masih juga duduk tenang alias masih dipakai, sedangkan menteri yang nampaknya kelewat berani malah diganti dengan sukses.Itu bedanya nalar rakyat ama nalar pemimpin sama-sama ga nyambung kan

'sesuatu banget' KaHlil GiBran


Anakmu bukanlah milikmu,
mereka adalah putra putri sang Hidup,
yang rindu akan dirinya sendiri.

Mereka lahir lewat engkau,
tetapi bukan dari engkau,
mereka ada padamu, tetapi bukanlah milikmu.

Berikanlah mereka kasih sayangmu,
namun jangan sodorkan pemikiranmu,
sebab pada mereka ada alam pikiran tersendiri.

Patut kau berikan rumah bagi raganya,
namun tidak bagi jiwanya,
sebab jiwa mereka adalah penghuni rumah masa depan,
yang tiada dapat kau kunjungi,
sekalipun dalam mimpimu.

Engkau boleh berusaha menyerupai mereka,
namun jangan membuat mereka menyerupaimu,
sebab kehidupan tidak pernah berjalan mundur,
ataupun tenggelam ke masa lampau.

Engkaulah busur asal anakmu,
anak panah hidup, melesat pergi.

Sang Pemanah membidik sasaran keabadian,
Dia merentangkanmu dengan kuasaNya,
hingga anak panah itu melesat jauh dan cepat.

Bersukacitalah dalam rentangan tangan Sang Pemanah,
sebab Dia mengasihi anak-anak panah yang melesat laksana kilat,
sebagaimana dikasihiNya pula busur yang mantap.


sejuknya baca puisi tentang anak dari Kahlil Gibran..............ga kebayang waktu jaman sma sampai kuliah bakal seneng dengan karya Kahlil Gibran tentang anak. Dulu sih yang paling disuka tentang cinta......sampai-sampai sibuk menafsirkan arti dari puisi itu sama sobib2 tercinta.
Cuma ada satu yang terpikir sekarang kalo lagi menyimak puisi diatas khususnya bait "Patut kau berikan rumah bagi raganya,
namun tidak bagi jiwanya" ada sesuatu yang mengganjal di hati ini....... bertitik tolak sebagai muslim dan juga sebagai salah satu ibu yang pernah mengandung dan melahirkan akhirnya merenung bukankah justru jiwanya dahulu yang mesti kita "beri rumah"......contohnya dari masih di dalam kandungan tuh anak mesti rajin dibacain Al Qu'ran (ada juga yang hobby dengerin musik klasik biar tuh anak cerdas), begitu lahir tuh anak Di-azanin, dan sedapat mungkin dari 1 hari anak itu lahir mulai kita kenalkan tentang konsep ketuhanan di berbagai kegiatan yang dilakukan dari mulai makan minum, tidur, dllnya. Harapan yang terindah adalah Anak-anak tumbuh menjadi pribadi yang sholeh dan sholehah karena sedari dikandung sampai beranjak besar selalu diliputi rasa syukur atas penciptaanNya.